MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MTSN 7 KAMPAR KECAMATAN KAMPAR KIRI KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

Deplianti Deplianti, Fadly Azhar, Putri Yuanita

Abstract


Sarana dan prasarana pendidikan perlu manajemen yang baik untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian sudah jelas bahwa manajemen sarana dan prasarana pendidikan merupakan bagian penting dalam pengelolaan manajemen pendidikan yang ada di suatu lembaga pendidikan atau madrasah, karena sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap maupun belum lengkap itu perlu adanya manajemen atau pengelolaan agar semua prosesnya jelas dan bisa dipertanggung jawabkan. Fenomena yang terjadi berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara peneliti di MTsN 7 Kampar Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar Provinsi Riau bahwa: 1) Baru sebagian kecil Wakil Kepala Madrasah (wakamad) yang ditunjuk sebagai panitia khusus atau bidang sarana prasarana yang mengelola perencanaan sarana dan prasarana pendidikan sedangkan sisanya belum ditunjuk. Ini berakibat pada kurang jelasnya siapa yang harus tanggung jawab dalam proses pengadaan sarana Pendidikan. 2) Selain itu masih banyak yang belum menggunakan rangkaian manajemen. Hal ini tentu sangat disayangkan, karena sebagai gambaran, sederhananya apabila terdapat kebutuhan langsung meminta kepada kepala madrasah tanpa mempertimbangkan perencanaan kebutuhan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Berdasarkan dari analisis data ditemukan dari pembahasan, planning (perencanaan) atas sarana dan prasarana yang dilakukan sekolah belum mampu meningkatkan mutu pendidikan hal ini dikarenakan tidak semua dilibatkan dalam proses perencanan, sehingga banyak pemakaian sarana dan prasarana yang kurang tepat dan efisien. Selain itu kurangya pemeliharaan atas sarana dan prasarana yang ada membuat kondisi fasilitas yang tersedia. Kemudian organizing (pengorganisasian) belum mampu meningkatkan mutu pendidikan karena dinilai belum optimal. Hal ini terlihat dari pengadaan barang yang kurang tepat sasaran, sehingga yang seharusnya sarana dan prasarana dapat digunakan secara maksimal tetapi menjadi kurang efektif dan efisien. Selanjutnya actuating (pelaksanaan) telah dilakukan pihak sekolah belum mampu meningkatkan mutu pendidikan karena dianggap kurang maksimal, hal ini dikarenakan pecatatan yang dilakukan tidak begitu baik, pembuatan kode barang yang kurang rapi sehingga membingungkan serta ruang penyimpanan dan kurangnya pemeliharaan dilakukan. Dan controlling (pengawasan) yang dilakukan sekolah belum mampu meningkatkan mutu pendidikan karena belum terlalu maksimal sehingga tidak berjalan dengan efektif dan masih perlu adanya evaluasi agar kedepanya semakin baik

Keywords


Perencanaan; Pengorganisasian; Pelaksanaan; Pengawasan

Full Text:

PDF

References


Arikunto, Suharsimi dan Lia Yuliana (2014) Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media dan FIP, UNY

Barnawi & M. Arifin (2012) Manajemen Sarana dan Prasarana, Jogjakarta: Ar Ruzz Media

Lexy J. Moleong, (2015) Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya,

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2017

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan PP No.19 Tahun 2005

Sugiyono (2013), Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta,

Tampubolon. (2001). Perguruan Tinggi Bermutu. Jakarta: Gramedia Pustaka. Utama

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Usman, Husaini (2013), Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.




DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jmp.10.2.p.120-128

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.